Sunday, December 11, 2016

Indonesia Darurat Moral


Tentang Darurat moral di Indonesia. Kenapa dikatakan darurat moral ? karena saat ini marak sekali kasus perkosaan dan pembunuhan tak hanya itu masih banyak kejahatan lainnya bahkan pelaku dan korbannya masih di bawah umur. Seperti kasus pemerkosaan yuyun, penyayatan di Yogyakarta, penembakan di Magelang, Pembunuhan seorang pekerja pabrik, dan masih banyak lagi kasus yang lain.
Indonesia bisa dinyatakan darurat moral, moral bangsa sudah tidak ada dayanya lagi. Bahkan idiologi pancasila pun sudah banyak yang lupa bahkan tidak mengerti ini sama saja kita mengkhianati para pejuang bangsa Indonesia yang sudah mati-matian berjuang untuk kita. Saya pernah mewawancarai beberapa masyarakat, mereka ada yang hafal dan paham , hafal tetapi tidak paham, ada yang tidak hafal apalagi paham dan ada juga yang tidak tahu apa idiologi dasar bangsa Indonesia. Realitanya akibat dari tidak adanya moral seperti kasus seperti Yuyun  yang saya lihat di kompastv beritanya sangat miris, fakta-fakta bermunculan yaitu, 6 dari si pemerkosa yuyun adalah anak dibawah umur, sebelum tertangkap polisi ternyata mereka terlibat dalam pencarian mayat sampai penguburan juga, tempat kejadianpun adalah tempat yang sinyal internetnya kuat, sebelum melakukan aksi keji mereka meminum alcohol sambil melihat video porno. Hal ini sangat memprihatinkan.. generasi muda sudah tidak ada kualitasnya, pengaruh iptek yang semakin pesat tapi tidak diimbangi dengan pembenteng diri menyebabkan mereka terjerumus kepada hal yang tidak baik. Indonesia punya idiologi pancasila yang bersifat fleksibel dan universal. Apabila masyarakat itu tahu dan paham apalagi mengamalkan pancasila niscaya bangsa ini akan tetap pada jalan yang baik. Agar genarasi muda tahu dan dapat pendidikan moral dalam setiap mata pelajaran seharusnya ada nilai pancasila, tidak hanya di pendidikan pancasila saja. Setiap mata pelajaran harus tersisip nilai-nilai moral. Misal pelajaran keterampilan berbahasa Indonesia lisan, Ada nilai etika, estetika, sopan santun.. mengapa demikian? Karena dalam keterampilan bahasa Indonesia lisan mengajarkan kita untuk berbahasa yang baik dan benar serta dapat komunikatif. Baik dalam berbicara yaitu tidak kasar dan semena-mena, estetika merupakan keindahan dalam berbahasa mungkin dari segi pemilihan kata atau apa dan nilai sopan santun karena kita berbicara secara baik dan benar, otomatis kita juga dapat berbicara dengan sopan. Begitu pula pada pelajaran lainya.. seperti di pelajaran ips kita diajarkan tentang masalah sosial, mungkin itu yang baik atau buruk dan dampak serta akibatnya, disitu dapat kita ketahui sesuatu yang merugikan orang lain dan kita sendiri, seharusnya kita dapat mengambil hikmah dari setiap mata pelajaran dan kejadian. Jadi, setiap pelajaran disekolah sebenarnya dapat kita kaitkan dengan nilai moral apabila kita menganalisanya.. Cara menanggulangi ini menurut saya selain menanamkan nilai moral dan nilai-nilai Pancasila, ada baiknya diimbangi dengan agama (iman) dan akhlak yang baik, tentu peran orangtua dan sekolah juga masyarakat sangat diperlukan dalam pengawasan. Namun tidak hanya kaum muda saja lebih baik jika setiap lapisan masyarakat sadar akan perlunya penanaman nilai moral dan agama agar bangsa kita dapat menjadi bangsa yang maju dalam bidang iptek namun tetap bermoral dan berakhlak mulia.
 Marilah kita sama-sama instropeksi diri dan membenahi diri agar kejadian-kejadian seperti ini bisa berkuranglah minimal atau bahkan bisa tidak terjadi lagi. Para orangtua harus dapat menjadi tauladan dan melakukan pengawasan begitupula di lingkungan sekolah serta di masyarakat. wasssalamualakum wr.wb

No comments:

Post a Comment