Setiap sore atau pagi aku selalu menyempatkan diri untuk
bersepeda, sekedar berkeliling disekitr dusun atau sampai tengah kota. Dari
gang kecil sampai jalan utama. Sore itu bersama kawanku Adinda, satu tahun
lebih muda dariku. Kita suka besepeda
walaupun melelahkan tapi itu sudah lumayan bias olahraga, jaln-jalan, murah
meriah lagi.. ibarat pepatah sih “sambil menyelam minum air” (hehe)
Saat itu belum terpikirkan olehku… setelah aku merasakan
lelahnya jalan menanjak, senangnya jalan yang turun, keseimbangan, roda yang berputar, sehat, keluar melihat pemandangan dan masih
banyak lagi. Mulai terpikir olehku bahwa “kehidupan itu seperti bersepeda”
Kehidupan itu seperti bersepeda.. :
ü
tetap mengayuh agar tetap seimbang, seperti
kehidupan, kita harus terus bergerak. Jangan hanya diam jika kita hanya diam
kita mau jadi apa, tak perubahan, tak ada kemajuan apapun
ü
mengayuh kedepan , begitulah kehidupan yang
berjalan maju dan kedepan, waktu terutama.
ü
Roda itu berputar, yaa kehidupan pun ada rodanya
(hehe) kadang diatas kadang dibawah atau kadang di tengah.. dan roda itu kita
sendiri yang mengubahnya… ALLAH tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum
itu tak berusaha untuk mengubahnya
ü
Punya tujuan mau bersepeda kemana, kehidupan itu
harus punya tujuan dan target apa yg harus dicapai, semua itu kita sendiri yg
menentukan
ü
Jalan yang menanjak, menurun, berlubang, terjal
berbelok-belok.. kehidupan itu gak selalu mulus, kadang ada susah kadang
seneng, kadang bahagia kadang menerita, kadang beruntung kadang celaka.. (hehehe)
ü
Mentukan pilihan.. misal ada perempatan atau
pertigaan .. kitakan harus memilih mau lewat jalan yg benar atau yg salah
(hehehe) demi mencapai tujuan
ü
Semangat, dalam hidupkan kalo nglokro, malesan,
gapunya greget buat hidup aaa mau apa ? (hehehe)
ü
Melihat pemandangan, hidup itukan anugrah ya,
manusia diciptakan paling sempurna dari pada makhluk yg lain.. diberi indra y
lengkap dan diberi akal sehat. Jangan hanya diam dirumah.. keluar dan nikmati
lukisan-Nya yg indah.. (hehehe)